Ikutlah tidur setidaknya meringankan lelah

Kita akan kemana selanjutnya? Guru - guru sedang berdebat di luar sana. Apakah ini bisa di sebut sebagai kesalahpahaman atau berbeda dalam pemahaman. Sedang pelari tidaklah berprofesi sebagai pemburu kejahatan. Namun selalu ada sorak sorai setelah penentu kemenangan. Ya, sorak Sorai itu menjadi hantu yang bergentayangan. Semuanya di ukur secara hirarki. Pada akhirnya perlombaan terus di adakan. Bahkan berani - beraninya menyuap Tuhan. Bisnis seperti apa ini. Tuhan kok di ajak barter dengan amal. Tuhan nggak jualan! Pelari yang sudah tua, yang piagam dan pialanya berbaris di almari, yang photonya semasa memegang medali masih terpajang bersih. Hanya hidup dalam cerita. Seharusnya ibadah terbaik adalah story telling. Ukurannya berdasar kecakapan. Sepertinya Pak Tua harus bisa berdiri membersihkan bingkai photonya sendiri. 
.....
Debu - debu yang melekat itu. Tolonglah! Jika bisa pelankan saja nyapunya. Kasian para tetangga harus menutup mulut. Apalagi ada salah satu dari mereka yang baru pindahan. Apa yang sebenarnya ingin di perlihatkan: Tenaga yang kuat itu? Sapu yang tidak di miliki orang lain? Atau sedang mengajari orang lain tanpa orang lain meminta untuk di ajari? Halaman sudah bersih. Masuklah dalam rumah, mungkin ada gelas yang retak yang bisa melukai bibir. Saat haus datang dan ingin minum. Pelanlah. 
Tak perlu mengintipnya dari jendela. Jika mereka berkenan ada yang akan membawakan roti, kue, atau lauk Pauk untuk menyeimbangkan isi perut. Kenyang hanya air itu yang ada adalah mual. Bahkan untuk menyendiri pun tak bisa, apalagi di keramaian, mual akan marah. Tak perlu mengintip! Apa penting mengada - ada jika ternyata mereka tidur. Ikutlah tidur setidaknya meringankan lelah. 
.....
Tak ada yang salah sama sekali. Kepemilikan pribadi mau di apakan tidak jadi masalah. Bahkan jika harus berceloteh seharian. Halaman yang kotor itu atau yang di anggap kotor itu, beberapa menit juga akan kotor lagi. Lantas, apakah orang - orang perlu tahu hanya dari beberapa saat di bersihkan saja? Rumah juga kadang kosong, di tinggal pergi. Hanya ada satu atau dua orang yang bertanya kabar. Memberi tahu siapa saja yang berkunjung. Tetap saja yang terpenting adalah isi didalam rumah. Periksalah mungkin saja pencuri telah masuk dan mengambil apa yang terpenting. Apalagi jika rumah itu baru di tempati, baru di bersihkan. Jangan terlalu keras saat menyapu. Ada debu yang tak kunjung habis!!!
"Mustakim"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Letawa memeriahkan HUT kemerdekaan RI ke 77 dengan berbagai lomba